Pemilihan ukuran pipa yang tepat sangat penting untuk kelancaran sistem perpipaan, baik itu untuk instalasi air bersih, sistem irigasi, atau pembuangan limbah. Namun, banyak orang yang belum sepenuhnya memahami berbagai ukuran pipa yang tersedia di pasaran. Dalam artikel ini, kami akan mengulas macam-macam ukuran pipa yang umum digunakan dan memberikan panduan untuk memilih pipa yang tepat sesuai kebutuhan Anda. Dengan pemilihan yang tepat, sistem perpipaan Anda bisa bekerja lebih efisien dan tahan lama.

Macam-Macam Ukuran Pipa yang Umum Digunakan

1. Ukuran Pipa Berdasarkan Diameter Nominal (Nominal Pipe Size / NPS)

Ukuran pipa yang paling umum digunakan di Indonesia mengacu pada diameter nominal (NPS). Ukuran ini ditentukan berdasarkan ukuran diameter pipa dalam inci. Beberapa ukuran yang sering digunakan antara lain ½ inch, ¾ inch, 1 inch, 1¼ inch, 1½ inch, dan 2 inch, serta ukuran lainnya yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan proyek.

Pipa dengan diameter nominal ini banyak digunakan pada berbagai jenis material seperti PVC, besi, dan PPR. Ukuran-ukuran ini biasanya cukup fleksibel untuk berbagai keperluan seperti instalasi air, gas, dan sistem perpipaan lainnya.

2. Ukuran Pipa Berdasarkan Satuan Milimeter (mm)

Untuk pipa berbahan HDPE, PPR, dan pipa air bersih bertekanan tinggi, ukuran pipa biasanya dinyatakan dalam satuan milimeter. Beberapa ukuran yang umum digunakan antara lain 20 mm, 25 mm, 32 mm, 40 mm, 63 mm, dan sebagainya.

Ukuran pipa ini memberikan pilihan yang lebih spesifik dan detail, serta sering digunakan untuk aplikasi yang memerlukan ketepatan ukuran dan ketahanan terhadap tekanan yang lebih tinggi.

3. Ukuran Pipa Schedule

Ukuran pipa schedule merujuk pada ketebalan dinding pipa, bukan pada diameter luar pipa. Pipa dengan sistem schedule ini digunakan terutama untuk aplikasi yang membutuhkan daya tahan ekstra terhadap tekanan tinggi, seperti pada sistem pipa industri atau pipa PVC dan besi untuk kebutuhan komersial.

Contoh ukuran pipa schedule yang umum di pasaran adalah Schedule 40 dan Schedule 80. Pipa dengan schedule lebih tinggi (misalnya Schedule 80) memiliki ketebalan dinding yang lebih tebal, menjadikannya cocok untuk aplikasi dengan tekanan yang lebih besar.

4. Ukuran Pipa dalam Sistem British (British Standard Pipe / BSP)

Sistem British atau BSP digunakan pada fitting atau ulir pipa tertentu, terutama yang terbuat dari bahan besi galvanis. Meskipun sistem ini lebih sering digunakan pada instalasi pipa di negara-negara yang mengadopsi standar Inggris, kadang-kadang Anda akan menemui fitting BSP yang perlu disesuaikan dengan sistem pipa metrik.

Jika Anda bekerja dengan sistem pipa BSP, pastikan untuk menggunakan adaptor khusus agar bisa disambungkan dengan pipa berbasis ukuran metrik.

Ukuran (Inch)Diameter Luar (mm)Umum Digunakan Untuk
3/8″18m/mDigunakan untuk saluran air bersih, seperti untuk suplai air ke rumah, pipa pengaman, dan sistem irigasi.
1/2″22m/mDigunakan untuk saluran air bersih, seperti untuk suplai air ke rumah, pipa pengaman, dan sistem irigasi.
3/4″26m/mDigunakan untuk saluran air bersih, seperti untuk suplai air ke rumah, pipa pengaman, dan sistem irigasi.
1″32m/mDigunakan untuk saluran air bersih, seperti untuk suplai air ke rumah, pipa pengaman, dan sistem irigasi.
1 1/4″38m/mDigunakan untuk saluran air bersih, seperti untuk suplai air ke rumah, pipa pengaman, dan sistem irigasi.
1 1/2″48m/mDigunakan untuk saluran air bersih, seperti untuk suplai air ke rumah, pipa pengaman, dan sistem irigasi.
2″60m/mDigunakan untuk saluran air bersih, seperti untuk suplai air ke rumah, pipa pengaman, dan sistem irigasi.
2 1/2″76m/mDigunakan untuk saluran air bersih, seperti untuk suplai air ke rumah, pipa pengaman, dan sistem irigasi.
3″89m/mDigunakan untuk saluran air limbah dan drainase, seperti pipa pembuangan air kotor dan pipa saluran air hujan. 
4″114m/mDigunakan untuk saluran air limbah dan drainase, seperti pipa pembuangan air kotor dan pipa saluran air hujan. 
5″140m/mDigunakan untuk saluran air limbah dan drainase, seperti pipa pembuangan air kotor dan pipa saluran air hujan. 
6″165m/mDigunakan untuk saluran air limbah dan drainase, seperti pipa pembuangan air kotor dan pipa saluran air hujan. 
8″216m/mDigunakan untuk saluran air limbah dan drainase, seperti pipa pembuangan air kotor dan pipa saluran air hujan. 
10″267m/mDigunakan untuk konduit kabel listrik, melindungi kabel dari kerusakan dan memberikan jalur yang rapi untuk pemasangan kabel. 
12″318m/mDigunakan untuk konduit kabel listrik, melindungi kabel dari kerusakan dan memberikan jalur yang rapi untuk pemasangan kabel. 
14″370m/mDigunakan untuk sistem drainase besar, seperti saluran pembuangan air hujan dan saluran air limbah industri. 
16″420m/mDigunakan untuk sistem drainase besar, seperti saluran pembuangan air hujan dan saluran air limbah industri. 
18″470m/mDigunakan untuk sistem drainase besar, seperti saluran pembuangan air hujan dan saluran air limbah industri. 
20″520m/mDigunakan untuk sistem drainase besar, seperti saluran pembuangan air hujan dan saluran air limbah industri. 
24″630m/mDigunakan untuk sistem drainase besar, seperti saluran pembuangan air hujan dan saluran air limbah industri. 

Panduan Memilih Ukuran Pipa Sesuai Kebutuhan

1. Sesuaikan dengan Jenis Aliran dan Tekanan

Pemilihan ukuran pipa pertama-tama harus disesuaikan dengan jenis aliran dan tekanan yang ada. Untuk sistem air bersih bertekanan, pilih ukuran pipa yang cukup besar untuk mempertahankan tekanan yang stabil di seluruh instalasi. Sebaliknya, untuk sistem air limbah, pipa dengan diameter yang lebih besar akan lebih efektif mengalirkan limbah tanpa penyumbatan.

2. Perhatikan Panjang Instalasi dan Jarak Aliran

Semakin panjang jalur pipa yang dibutuhkan, semakin besar kemungkinan terjadinya penurunan tekanan. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan diameter pipa sesuai dengan panjang dan elevasi jalur pipa yang akan dipasang, sehingga aliran air tetap optimal dan bebas hambatan.

3. Kompatibilitas dengan Sambungan dan Fitting

Selain ukuran pipa, pastikan juga bahwa ukuran pipa yang Anda pilih kompatibel dengan fitting yang digunakan, seperti ulir, soket, atau reducer. Kesalahan dalam memilih ukuran fitting bisa menyebabkan kebocoran atau bahkan kerusakan pada sistem perpipaan.

4. Pertimbangkan Harga dan Ketersediaan di Pasaran

Ukuran pipa tertentu lebih mudah didapatkan di pasaran dan lebih ekonomis untuk digunakan, terutama untuk proyek berskala besar. Pastikan ukuran pipa yang Anda pilih tersedia dengan mudah di pasaran dan sesuai dengan anggaran yang telah disiapkan.

Memilih ukuran pipa yang tepat tidak hanya bergantung pada diameter pipa saja, tetapi juga memperhatikan faktor-faktor lain seperti tekanan aliran, fungsi pipa, dan kompatibilitas dengan sambungan. Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, Anda bisa memastikan sistem perpipaan yang lebih efisien dan tahan lama. Untuk mendapatkan pipa berkualitas dengan berbagai ukuran yang sesuai kebutuhan, kunjungi PT Pino Module Perkasa, penyedia pipa terpercaya yang siap membantu memenuhi segala kebutuhan konstruksi dan instalasi Anda.

Similar Posts